September 27, 2009

welcome to this world.... (bagian satu)

"sakiiiit.." katanya sambil meremas - remas naju di atas perutnya yang membesar . bukan saja perutnya yang membesar , namun juga seluruh anggota tubuhnya ikut membesar : lengannya , pahanya , pokoknya lemak - lemak menempel dimana - mana . wajahnya tambah jelek dengan jerawat - jerawat , tampak lingkaran hitam melingkari matanya .

"tahan ci , satu milyar ibu - ibu juga kesakitan ketika harus melahirkan ." kata saya mencoba menghibur dengan membandingkan penderitaan 1 milyard wanita lainnya .

"iya tapi sakit... aduuh..." ia terus mengerang - erang kesakitan .

saya tidak bisa berbuat apa - apa kecuali berkata "ditahan sakitnya" . melihatnya terbaring di atas ranjang , kesakitan dengan perut membesar tak berdaya , dengan infus injeksi dan oksigen yang membantunya bernafas , memunculkan trauma membekas dalam diri saya : kematian mama .

=================================

saya tak pernah menyukai rumah sakit . bukan karena bau obat - obatannya , seperti kebanyakan orang . Namun lebih dari itu , hidup saya berubah untuk selama - lamanya di rumah sakit .
ketika papa menyuruh saya untuk segera ke rumah sakit , saya sudah menyiapkan banyak alibi dalam kepala saya agar saya tidak pergi ke sana , namun alasan di balik semua itulah yang membuat saya memberanikan diri untuk pergi ke rumah sakit : "cici akan melahirkan."

saya berangkat berdua bersama brenda , adik saya . sedikit malas - malasan , namun akhirnya kami tiba di rumah sakit bersalin itu . sedikit tersasar karena salah informasi , akhirnya saya menemukan kamar dimana cici akan melahirkan . suasananya masih sama seperti terakhir kali saya ke rumah sakit : higienis (itu yang selalu mereka katakan) , bau obat - obatan , dan alat - alat mengerikan lainnya . Cici sedang terbaring di atas ranjang dengan pakaian yang disediakan khusus untuk operasi . wajahnya tampak pucat dan kusut , jelek . tubuhnya apalagi . dalam kepala saya : beginilah pengorbanan seorang wanita untuk melahirkan seorang anak .

saya sudah membawa banyak barang untuk menunggui cici bersama brenda . buku latihan bahasa perancis , kamus bahasa perancis yang tebalnya setengah CPU komputer , diskman untuk mendengarkan cd "methode de francais : echo 2" dan minuman . namun seperti seringkali , hal - hal yang saya bawa tidak berguna sama sekali . Baru beberapa lama kami tiba dan menggantikan suaminya menemaninya , tiba - tiba ia mengeluh mulas - mulas .

"sakiit.. sakit..." erangnya .

saya sedang mencari arti kata attentat n.(nom atau noun dalam bahasa inggris) m.(male = jenis kelaminnya laki - laki) di kamus perancis indonesia ketika ia mengeluh kesakitan .

"mau saya panggilkan suster?" saya menawari . Ia menggeleng namun kembali meremas - remas pakaian di atas perutnya .

attenta.. attendir, attendu... attentat "yeap, attentat berarti percobaan pembunuhan." saya meenulis artinya.

"SAKIIIIIIITTT..." ia mengerang kencang.

saya menyuruh brenda memanggil suster . "ditahan ci ."

"iya tapi sakiit!" katanya seperti anak - anak .

setelah suster datang dan menjelaskan bahwa rasa sakit itu ditimbulkan karena infus induksi , cici meminta suster menghentikkan infus induksinya itu . infus induksi berguna untuk menambah konstraksi rahim sehingga bayi akan lebih cepat keluar . suster tidak bisa menolak , namun juga tidak bisa mengiyakan . ia menanyakan keberadaan suaminya yang baru saja pulan untuk beristirahat . sebagai adik saya meminta suster untuk menghentikan dulu infus induksi itu . akhirnya suster itu menghentikkan sementara infusnya .

saya menelpon suaminya untuk segera datang . sementara itu , cici sedang menangis menahan sakit . saya tak bisa membayangkan bagaimana rasa sakitnya , dan memang tak akan pernah bisa , karena saya bukan seorang wanita . namun dengan melihatnya saja , sudah cukup membuat saya pusing .
dan cukup membuat saya mual melihat diri saya di dalam cermin karena apa yang telah saya perbuat pada mama saya .

setelah infus diberhentikan , saya masih melihat ia menahan sakit . saya dan brenda hanya terduduk menungguinya disampingnya . waktu terasa berhenti di sini . ketika orang - orang lalu lalang diluar sana , kami bertiga hanya terdiam disini , menunggui lahirnya seorang anak manusia , berjuang terhadap resiko terburuk , kematian .berbagai pikiran buruk terus menghantui saya . namun sebisa mungkin saya menepisnya . ini bukan hal mudah karena saya seorang pesimis !

namun tak lama kemudian , suaminya tiba . memberinya sedikit ketenangan dengan mengelus - elus punggunggnya , memberi ketenangan dengan memberikan tangannya untuk di cengkeram cici saya , dan memberikan ketenangan dengan kata - katanya .
"ditahan sakitnya.."

saya tah , meski kami mengatakan satu kalimat yang sama , namun ia menerimanya dengan cara yang berbeda . dengan manja ia mengeluh pada suaminya, dan suaminya mengelus - elus punggungnya.

inikah artinya keluarga ?
saya tersenyum kepada diri saya sendiri..


bersambung.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar