Agustus 18, 2009

Quel Journée..

Masih dengan sisa - sisa keributan kemarin malam , pagi ini keributan kembali berlanjut . Saya bersikeras tidak mau mengembalikan handphone Brenda yang saya sita . Alasannya : Sudah cukup semua pe-er terbengkalai dan remaja putri berumur 11 tahun itu terlalu sibuk dengan acara - acara televisi , gosip , dan melakukan hal - hal tak berguna dengan handphonenya . Namun rupanya tak seorangpun di keluarga saya mendukung ide saya untuk mengajari Brenda pentingnya mengisi hidup dengan hal - hal yang berguna (dibanding menonton band kesukaan , berteriak - teriak seperti orang gila ketika artis kesukaannya muncul di TV , atau bergosip di telepon dengan teman tentang baju yang dipakai penyanyi W atau syal model F) . Maka jadilah , atmosfir konflik di rumah . Papa yang bersikeras memaksa saya mengembalikan handphonenya sambil berteriak - teriak marah , Brenda yang menangis keras - keras karena merasa dibela , dan Nenek yang memohon saya untuk mengembalikan handphone ( keadaan di siang harinya jauh lebih parah karena kakak perempuan saya ikut menyuruh saya mengembalikan handphonenya hanya agar Brenda tidak menangis !! WHat a family ) .

Saya tidak menyangkal kalau saya dibesarkan di sebuah keluarga yang "kurang" berpendidikan . Ayah yang hanya menyadari bahwa tugasnya hanyalah mencari uang , Ibu tipikal orang - orang Cina yang memanjakan anak bungsu , dan anak yang lebih dari 3 ! Meski pada kenyataanya saya harus mengakui bahwa Papa saya seorang yang mati - matian membela keluarga , dan Ibu saya seorang wanita kuat yang rela melakukan apapun untuk keluarganya . Namun tetap , saya merasa saya dididik dengan cara yang salah (atau saya yang memang salah ) !

Bangun setengah jam lebih telat , saya pergi ke tempat les dengan baju seadanya , dan (bisa dibilang) tanpa sarapan ! sudah bisa dipastikan saya akan selambat - lambatnya setengah jam ! Namun selalu ada faktor x yang menyebabkan sebuah rumus tidak bisa difungsikan untuk semua kasus ! Belum lama saya duduk di dalam Angkutan kota yang membawa saya ke terminal Busway , sebuah kecelakaan menyebabkan kemacetan panjang ! Sialnya lagi saya melihat dengan mata kepala saya sendiri : seorang Bapak yang kepalanya penuh darah , dan darah keluar dari mulutnya tak henti - hentinya !! Darah menggenangi sekitar tubuhnya !! Seorang Satpam meminta sopir angkutan saya mengangkut Bapak itu , namun dengan entengnya supir itu berkata "Siapa yang mau ganti uang penumpang saya ?!" 
Benar - benar perkataan tak manusiawi! Hanya karena uang 10 atau 15 ribu , Ia rela membiarkan nyawa orang melayang! 

Kejadian traumatik yang membuat saya akan telat lebih lama lagi , tak menyurutkan saya datang ke tempat kursus . Target saya berikutnya : tak seharipun bolos !
Namun sekali lagi , rasa - rasanya hari ini adalah hari cobaan untuk saya , ketika saya tiba di terminal busway , Antrian amat panjaaang sudah menanti saya di loket pembelian tiket . ALasan petugas : Bus belum datang . Hanya sedikit bus yang beroperasi ! Jadilah saya mengantri lebih lama lagi ! 

Setelah menunggu agak lama , bus yang ditunggu pun datang , berdesak - desakkan seperti ternak , semua penumpang yang sudah terburu - buru dengan urusannya masing - masing masuk ke dalam bus . Namun setelah tiba di stasiun Sentral harmoni , petugas mengatakan bahwa bus itu tidak lanjut ke pulo gadung , jadi semua penumpang harus turun di harmoni dan melanjutkan ke bus yang ke pulo gadung! Sementara antrian ke pulogadung sudah amat panjang! Adu mulut antara penumpang dan petugas tidak bisa dielakkan lagi . Saya memilih menggunakan akal sehat , dan mengantri di antrian !

Menarik , dalam perjalanan menuju Pulogadung , saya berdiri bersebelahan dengan 2 bule wanita . yang satu berumur 40 an , yang satu 20 an , sepertinya mereka Anak dan Ibu . Saya memberanikan diri menyapa dan menanyakan asal mereka . Dengan ramah sang Ibu menjawab dengan aksennya  "We're come from Scottland ." . 

"I know the accent." Dan dengan senyum sumringah Ia berkata "Thanks".

Kami mengobrol cukup lama . Ibu itu menceritakan bahwa mereka baru dari perjalanan dari Surabaya ( si Ibu selalu mengucapkan Sumatra , dan anaknya selalu membetulkannya Surabaya bukan SUmatra . ) . Dari tanggapannya , Ia terlihat senang bisa berlibur disini . "Orang - orangnya ramah" katanya .  Ketika saya hendak turun di Central Senen , saya mengucapkan salam perpisahan saya pada kedua orang itu . "Welcome to Indonesia Ma'am!" kata saya . Wanita itu tersenyum membalas ucapan saya .

Saya kembali melanjutkan perjalanan menuju tempat kursus . Setelah melalui banyak hal yang kurang mengenakkan, saya pikir sudah cukup . Saya harus mengejar waktu . Sudah pukul 8.50 ! Saya sudah telat 50 menit ! Namun ketika saya baru beranjak dari halte busway menuju jembatan penyebrangan , seorang Ibu sedang kesulitan memapah seorang wanita berjilbab . Wanita berjilbab itu terlihat lemah dan tak sadarkan diri , Susah payah Ibu muda itu memapah wanita itu . Saya menanyakan ada apa , tapi Ibu muda itu juga tidak tahu apa yang terjadi dengan wanita berjilbab itu , Ia juga baru turun dari bus ! Murni karena hati nurani , saya bersama seorang bapak menggotong Ibu itu turun dari jembatan penyebrangan ke FKUI ! 

Satu hal yang membuat saya kagum pada diri saya : saya kuat menggotong wanita itu cukup jauh tanpa kelelahan ! 

Setelah orang - orang di FKUI mengurus Ibu itu , saya izin pamit karena sudah terlambat . Bergegas saya menuju tempat kursus yang sudah dimulai 1 jam lalu ! Sempat terpikir itu acara "Minta TOlong" , yang kemudian saya akan diberikan uang 5 juta karena telah membantu Ibu itu . Namun buru - buru saya buang pemikiran jahat itu ! Hahaha.5x I am Late !!!

====================================================================

Cuma bisa bilang :Quel Journée , buat hari ini . 

Quel Journée, What a Day.. tetap semangat!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar