Agustus 15, 2009

..dalam suka dan duka , dalam sehat maupun sakit..

Hiasan - hiasan bunga menghiasi setiap sudut gereja . Di hadapan altar , terdapat 2 buah kursi yang diduduki ke 2 mempelai . Pastur meminta kami semua berdiri . Tak lama lagi , ia akan memulai sumpah pernikahan secara gereja Katholik . 
Mempelai pria mulai mengatakan sumpah pernikahan.

"Saya... berjanji untuk menikahi ... menjadi suami yang menjaga istrinya dalam suka maupun duka , dalam sehat maupun sakit . Berjanji untuk mendampingi .. sebagai istri saya sampai ajal menjemput ."

Saya seorang Kristen Karismatik . Meskipun sama - sama umat Nasrani , namun tata cara peribadatan gereja kami benar - benar berbeda . Namun saya selalu menyukai sakramen - sakramen umat Katholik yang terasa amat "Klasik" bagi saya . Nilai - nilai yang terkandung dalam setiap sakramennya amat mendalam dan memiliki nilai budaya yang tinggi . Dan itulah yang saya rasakan ketika saya menghadiri pernikahan ex-guru saya di Saint John , Sir Mathias H. 

Saya bersama Stephen , Gita , Sari , Kelvin , Fhani , dan Clark berjanji untuk menghadiri misa pernikahan Sir Mathias hari ini . Ketika kami tiba , misa sudah dimulai cukup lama , namun belum cukup lama hingga ke sumpah pernikahan a la gereja Katholik , yang tak bisa disangkal , amat romantis itu . Sebagai seorang Kharismatik yang memiliki full-band music sebagai pendamping pujian dan penyembahan misa , saya merasa misa gereja katholik terasa lambat dan membuat ngantuk , namun entah mengapa , kali ini saya amat menikmati tata cara yang lambat dan liturgis ini . Namun ketika tingkat kesabaran saya sampai batasnya , saat - saat ketika pastur membacakan liturgi yang amat panjang , saya memilih membaca buku misa pernikahan yang didalamnya berisi kisah pertemuan Sir Mathias dan Istrinya . 

Istrinya seorang Chinese Pontianak yang sedang mengenyam pendidikan Master di Australia . Sementara Sir Mathias seorang mantan wartawan Jawa yang bekerja di koran ternama di negri ini . Mereka dipertemukan melalui jasa pertemanan melalui internet . Setelah pertemuan 3 minggu di Australia , keduanya merasa yakin kalau mereka masing - masing adalah belahan jiwa dari setiap mereka . What a story ! Melihat bagaiman TUhan bisa menyatukan ke-2 anak manusia dengan cara - cara yang tidak bisa diduga .

Saya membayangkan bagaimana suatu hari nanti saya akan menikahi seseorang yang tidak saya kenal sebelumnya , tidak pernah saya temui semenjak saya lahir , dan tidak mempunyai hubungan sama sekali dengan saya , namun ketika saya bertemu dengan dirinya , saya serasa menemukan "rumah" . Whoah.. Tak bisa saya bayangkan untuk saat ini . 

Ketika saya selesai membaca kisah percintaan mereka , misa sudah berlanjut hingga ke bagian sumpah pernikahan . Pastur itu pun bertanya pada SIr Mathias dengan khusuk . Semua undangan menahan nafas karena inilah inti sakramen pernikahan ini . 2 orang manusia , bersumpah atas nama Tuhan untuk hidup berdampingan selama - lamanya , saling setia di saat apapun ."Apakah kamu menerima Royanti sebagai istrimu , dari saat ini hingga seterusnya , dalam keadaan baik maupun buruk , dalam kaya maupun miskin , dalam sehat maupun sakit , mendampinginya hingga maut memisahkan kalian?"

Dengan penuh hikmat Sir Mathias menjawab , "Saya , Mathias , menerima Royanti sebagai istri saya . Saya berjanji untuk menjaganya dalam keadaan baik maupun buruk , dalam  sakit maupun sehat . Saya akan mencintainya dan setia kepadanya seumur hidup saya ."

Kemudian , giliran mempelai wanita . "Apakah kamu menerima Mathias sebagai suamimu , dari saat ini hingga seterusnya , dalam keadaan baik maupun buruk , dalam kaya maupun miskin , dalam sehat maupun sakit , mendampinginya hingga maut memisahkan kalian?"

"Saya , Royanti, menerima Mathias sebagai suami saya . Saya berjanji untuk menjaganya dalam keadaan baik maupun buruk , dalam  sakit maupun sehat . Saya akan mencintainya dan setia kepadanya seumur hidup saya ."

"Dengan ini , sebagai pengantara Kristus , dan pengantara gereja , saya mengesahkan mereka sebagai suami istri . APa yang telah dipersatukan Tuhan , tidak dapat diceraikan manusia ."

Dan merekapun berciuman , tanda sah sebagai pasangan suami istri .

Saya mungkin terlihat naif , tapi saat itu , saya bisa merasakan indahnya ikatan perkawinan antara 2 manusia . Bagaimana 2 orang manusia dengan latar belakang berbeda , dengan sifat - sifat yang berbeda , dan dengan jalan hidup yang berbeda , bisa berlabuh di satu kapal untuk melanjutkan perjalanan hidup mereka bersama - sama . 

Bagaimana Gereja telah mewariskan kebudayaan dengan peradaban tinggi , pernikahan antar 2 manusia (saja , tanpa poligami atau poliandri) , mengajarkan manusia arti sebuah kesetiaan . Mengajarkan manusia arti dari kata Cinta . Hal - hal yang sudah terlalu sulit ditemui di jaman ini . Saya tidak mau menjadi fanatik yang menutup mata saya pada kepercayaan orang lain , atau saya tidak mau menghakimi orang - orang yang tidak menghargai makna dari pentingnya sebuah pernikahan , dan memilih untuk hidup berdua tanpa ikatan , namun perlu kita sadari bahwa peradaban kita sekarang sudah beranjak terlalu jauh dari apa yang kita anggap "benar" .

Setiap manusia , dalam hatinya , mempunyai nilai - nilai kebenaran yang universal . Mengetahui bahwa membunuh itu bukan hal baik , apapun alasannya , bukan karena itu hal berdosa , tapi kita mengetahui bahwa membunuh akan menyulitkan hidup orang yang ditinggalkan , kita sendiri tahu bagaimana rasanya hidup dalam kesulitan , itu nilai kebenaran universal dalam hati kita . Atau bagaimana semua manusia memiliki hati untuk saling mencintai , kalaupun tidak mencintai sesama , seorang penjahat yang membunuh banyak orang , memiliki rasa cinta yang begitu besar kepada Tuhannya ,Sekalipun caranya salah !!

Saya sudah bertemu banyak orang yang memilih untuk hidup menurut nilainya sendiri . Menghindarkan nilai - nilai ilahi dalam hidup kita , dan mengikuti apa yang kita inginkan . Namun , bagi saya , mengikuti keinginan kita tidak akan membawa kita kepada kebahagiaan abadi yang kita inginkan . Percayalah !

Ada banyak hal yang saya dapatkan setelah saya menghadari sakramen pernikahan hari ini . Saya merasa amat iri kepada Sir Mathias , karena Ia sudah memasuki tahapan kehidupan yang lebih dalam lagi . Hahaha..
Saya berharap yang terbaik untuk perkawinan mereka berdua . Memiliki banyak anak yang lucu - lucu , saling setia hingga maut benar - benar memisahkan mereka berdua . 

Dan untuk saya ? 

"Belahan jiwaku , dimanapun kau berada saat ini , aku berjanji akan menmukanmu . Dan ketika kita bertemu , aku akan mengucapkan sumpah setiaku di hadapanmu , dihadapan semua orang yang kukenal , dan dihadapan para malaikat, di sebuah gereja di tepi tebing , dimana sebuah pohon sycamore tumbuh .

"Aku , Verdiyan , menerimamu sebagai istriku. Akuberjanji untuk menjagamu dalam keadaan baik maupun buruk , dalam  sakit maupun sehat . Aku akan mencintaimu dan setia kepadamu seumur hidupku..."





2 komentar: