Juli 07, 2009

Sedang Berubah..

Pernah tidak kehilangan suatu barang yang sama berkali - kali ? Sialnya lagi , barang itu selalu hilang di saat kita selalu sedang membutuhkannya ! Sewaktu masa sekolah dulu , saya mengalaminya hampir setiap hari . Entah itu buku pe-er Fisika , catatan PkN , atau karton berisi denah sekolah yang harus dipresentasikan dalam pelajaran IPS esok harinya . Dengan hati kesal setengah mati , akhirnya saya harus pergi ke sekolah tanpa barang - barang itu . Entah karena tidak pernah dididik untuk rapi sejak kecil , atau karena kecerobohan yang luar biasa 'dodol' sampai menghilangkan hal yang sama berkali - kali , satu hal yang saya pelajari dari masa'alah ini ialah bahwa berapa kalipun saya merasa kesal , marah dan jengkel , hal itu akan terus terjadi lagi dan lagi dan tak akan pernah berubah sebelum saya merubah diri saya dari dalam . 

Sebagai anak ke-4 , saya pernah merasakan 'enak'-nya menjadi seorang anak bungsu . Kasih sayang yang berlimpah , ada kakak - kakak yang menjaga ketika saya hendak di jahati orang atau teman sebaya , lebih dituruti kemauannya dibanding anak yang lain dan keuntungan - keuntungan lainnya . Saya tumbuh menjadi anak yang yang baik hati karena saya penuh dengan kasih sayang dari orangtua dan saudara - saudara , namun di saat yang sama saya juga menjadi anak yang egois dan mudah iri hati . Saya mau semua perhatian tertuju hanya pada diri saya saja . Tanpa sadar , kebiasaan di rumah terbawa ke sekolah , ke area pergaulan , dan sampai saya beranjak remaja. Saya merasa tak mampu merasakan kebahagiaan yang diraih orang lain . Mengapa saya harus ikut berbahagia ketika orang lain menang lomba sementara saya tidak ? Kenapa saya harus berbahagia ketika teman saya diberi kejutan ulang tahun sementara saya tidak ? Kenapa saya harus ikut berbahagia ketika teman saya diberikan handphone baru sementara handphone saya hampir rusak ? Di saat yang sama saya mempunyai hati yang mampu memberikan ongkos pulang saya kepada seorang nenek yang meminta - minta ! 

Kontradiksi dalam diri saya membuat saya menjadi bingung sendiri akan hakikat diri saya . Mengapa teman - teman saya kurang menyukai saya , sementara saya merasa kalau saya seorang yang baik , bahkan kalau boleh dibilang , jauh lebih baik daripada beberapa orang teman saya yang tidak menyukai saya . Apa yang salah ? Apa yang perlu diperbaiki ? saya bertanya - tanya . Saya memiliki visi dan misi yangbesar dalam hati saya untuk mengubah dunia ini menjadi tempat yang lebih baik . Dengan segala hal buruk dan penyesalan di masa lalu , saya ingin menjadi dunia ini lebih layak untuk ditinggali . Tidak hanya untuk diri saya , namun untuk semua orang . Namun bagaimana saya bisa mengubah sesuatu yang amat besar , bila orang lain tidak menyukai saya ?

Bolehlah saya berbangga hati bila sekarang saya telah menemukan apa yang membuat kehidupan saya sedikit terhambat . Sebuah lirik lagu dari Michael Jackson amat tepat mewakili apa yang saya alami :

I'm Starting With The Man In The Mirror
I'm Asking Him To Change His Ways
And No Message Could Have
Been Any Clearer
If You Wanna Make The World
A Better Place
Take A Look At Yourself, And
Then Make A Change

Saya harus memulainya dari dalam diri saya sendiri . 

Dulu saya pernah menjadi seorang anak bungsu yang diselimuti cinta kasih keluarga dan yang kemauannya selalu dituruti . Dulu saya pernah menjadi pusat dari semesta keluarga saya , dan mungkin pusat dari semesta teman - teman masa kecil saya . Namun keadaan sudah amat berubah sekarang . Saya sudah tumbuh besar . Mama sudah meninggal . Papa sudah tua dan tak mampu lagi bekerja . Adik saya Brenda sudah kelas 6 ! Cici saya akan melahirkan 3 bulan lagi . Kaka sudah memiliki keluarganya sendiri . Sementara Kode sudah lama meninggal . Dan tak mungkin hal itu kembali terulang . Seberapa kuatpun usaha saya untuk mengembalikannya , semuanya tak akan pernah bisa diulang . 

Jalan terbaik ialah saya harus ikut berubah . Atau saya akan hancur terkikis arus waktu yang kejam dan tak ada ampun . Dan perlahan , saya bisa mengerti mengapa kita harus ikut berbahagia ketika teman kita diberik kejutan ulang tahun di hari ulangtahunnya . Atau kenapa kita harus ikut berbahagia sewaktu sahabat kita memenangkan perlombaan . Karena kita , manusia , selalu menginginkan hidup berdampingan dalam kebahagiaan . Karena manusia adalah makhluk yang selalu ingin berbagi dan dibagi . Jika saya merayakan ulangtahun , namun tak ada seorangpun yang mau datang , saya rasa hal itu tidak ada harganya sama sekali . Begitupun orang lain . Saya sadar bahwa setiap kita mempunyai waktu kita masing - masing . ADa saatnya menjadi pusat perhatian , ada saatnya kita memperhatikan orang lain . Jika saya mau menjadi pusat perhatian , kenapa tidak dengan orang lain . Saya sedang berubah . Sedikit demi sedikit . Mungkin , bisa ikut merasakan kebahagiaan yang orang lain raih , bagi kebanyakan orang adalah hal yang normal , namun bagi saya , kenyataan bahwa saya mampu mearasakannya , adalah suatu anugrah tersendiri .

Setidaknya , untuk saat ini monster yang selalu iri hati itu perlahan - lahan mulai dikalahkan oleh si malaikat yang rela memberikan ongkos pulangnya kepada nenek tua dipinggir jalan

Setidaknya sekarang saya sudah agak lupa bagaimana rasanya tidak membawa buku yang akan dipelajari nanti

Saya sedang berubah..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar