
Setelah berpindah - pindah sekolah 3x di SMA , akhirnya saya tiba di Saint John . Waktu itu , ada banyak hal yang harus saya hadapi . Kematian Mama saya yang membuat saya shock , dan hal - hal kurang mengenakkan yang terjadi sebagai akibat dari kematian Ibu saya . Saya harus bangun 1 jam lebih pagi dari biasanya untuk menyiapkan keperluan sekolah . Setrika baju , mencari kaos kaki yang tidak tahu ada dimana , sepatu yang hanya ada sebelah , dan hal - hal kecil yang biasa dilakukan Mama, namun tidak saya sadari . Dunia saya waktu itu begitu kacau . Di rumah = neraka , di sekolah = Firdaus .
Meninggalnya Mama membuat dunia saya terbalik 180 derajat . Papa saya berumur 54 tahun , menderita katarak (waktu itu) di kedua matanya , menderita diabetes , dan asthma . Tidak bekerja . Selama ini Mama lah tambang uang keluarga kami . Mama membuka 'stand' gado - gado , yang bisa menghasilkan Rp. 500.000/ hari pada hari - hari tertentu !! Namun kini Mama sudah tidak ada . Saya pun mulai berpikir , Darimana saya akan mendapatkan uang jajan ? Darimana saya akan membayar uang sekolah yang mahal (Rp.900.000,-/bulan) itu ?! Darimana ?? Jangankan memikirkan untuk pergi hang out bersama teman - teman , atau pacaran , untuk hal primer saja saya dalam keadaan gawat darurat!!
Saya laksana hidup di 2 dunia . Dunia sekolah yang nyaman-damai-baik-baik-saja-ceria-polos, dan dunia sebenarnya , dunia dimana saya harus menghadapi kenyataan yang menyakitkan . Saya mengajar les 2 anak SD . Sepulang sekolah , di saat anak - anak lainnya pulang ke rumah untuk beristirahat , atau mengerjakan pe-er , saya harus mengajar les (masih menggunakan seragam dan tidak sempat pulang ke rumah.) , 2 jam kemudian , saya tiba di rumah , hanya untuk mandi dan makan , dan kemudian kembali mengajar les , selama 1.5jam berikutnya . Aktifitas saya selesai pada pukul 21.00 , dan saya sudah terlalu lelah untuk sekedar membaca buku pelajaran atau mengerjakan pe-er saya .
Namun , selalu , setiap pagi saya akan bangun , meskipun badan sudah lelah dan mata tak kuat membuka , saya akan mandi dengan air dingin , agar saya tidak mengantuk lagi , menyiapkan sarapan sendiri , dan naik angkot sejauh 30km ke sekolah . Untuk apa?
Untuk bertemu dengan mereka . Melalui hari - hari , dimana hari - hari nya tidak ada tangisan tragis , kenyataan kelam , atau mimpi buruk . Melewati hari - hari dimana ke-polos-an akan dunia nyata adalah hukumnya .
Saya memuaskan hati saya yang dituntut tua sebelum saatnya .

Karena saya terlalu sering tidak masuk sekolah, seorang teman saya pernah bertanya pada saya "Kalau kau jarang ke sekolah , lalu untuk apa kau tetap bersekolah ?"
Hmm.. gumam saya . "Sekolah adalah liburan buat saya ."
Dan ia pun hanya mengangkat bahu mendengarnya . Namun itulah arti sekolah bagi saya .
Kisah CInta SMA , kenakalan - kenakalan anak SMA , persahabatan , tawa dan hal - hal indah lainnya yang akan saya lewatkan bila saya memutuskan untuk mengambil paket C waktu itu . Saya menikmati setiap saat kami berkumpul . Saat waktu istirahat , bagaimana teman - teman saya dengan tak tahu dirinya melahap makanan yang saya pesan , atau saat saya bersama teman - teman memergoki pasangan SMP yang sedang bercumbu di CHapel sekolah !! (Fucking Hell you guys!!)...
Adakah kenangan - kenangan seperti ini bila saya memutuskan untuk mengambil paket C , dan menyerah karena lelah berpindah - pindah sekolah ? Adakah kenangan yang akan saya ceritakan pada anak - anak saya suatu saat nanti , bahwa ayahnya pernah bersekolah dimana satu kelas isinya hanya 7 murid ?
Saya merasa bodoh pernah berpikir untuk berhenti sekolah...
PS: buat anak - anak XII St John , you would never know how precious are you in my life.. all you are..
tears fell down :( and you're my precious thing in my life too .
BalasHapushuaaa,,
BalasHapusga tw msti bilang apa,,
keren,,
akhirnya lw bisa smpe slese d st.john^^
kpan2 ngbrol2 lg y tbe,,
udah lama bgt ga liat lw,,