Februari 09, 2009

First Step to France

Tak terpikirkan dalam benak saya sebelumnya kalau perhentian selanjutnya dalam hidup saya adalah Perancis .
Sewaktu saya kecil , saya sudah jatuh cinta dengan budaya barat ,
melalui film - filmnya yang mengisi kosongnya imajinasi seorang anak kecil , akhirnya imajinasi itu tumbuh menjadi sebuah cita - cita .
Cita - cita untuk menghidupi sebuah budaya yang tak pernah diajarkan oleh nenek moyang saya turun temurun , cita - cita untuk bercakap - cakap dengan bahasa yang belum pernah saya dengar sebelumnya , dan pada akhirnya, cita - cita untuk memiliki seorang pendamping hidup dari ras yang berbeda..





Sewaktu semua teman - teman saya yang lain repot - repot mengurusi dokumen - dokumen untuk masuk ke universitas pilihan mereka , saya seorang yang hanya duduk santai di gazebo yang ada di taman rumput sekolah saya . Beberapa teman saya mendaftar hingga ke beberapa universitas sekaligus untuk cari aman !! haha..
Selain tidak mempunyai uang sebanyak itu , diam - diam , saya juga mempunyai sebuah rencana besar dalam kehidupan saya .
Teman - teman saya tak begitu memperdulikan saya yang terlihat santai setiap hari , sementara mereka terus - terusan memikirkan test masuk dan mencari tempat kos , yang letaknya di luar kota .
Sampai suatu ketika , seorang teman menanyakan akan kemana saya melanjutkan studi saya , ia mempertanyakannya di hadapan seorang guru dan teman sekelas (yang hanya ada 7 orang termasuk saya) , akhirnya saya menggunakan kesempatan ini untuk mendeklarasikan rencana hidup saya , "Saya akan ke Perancis..."





Beberapa bulan lalu , saya sama bingungnya sama seperti teman - teman saya . Coba kamu bayangkan ?! Kami belum pernah dihadapkan pada sebuah keputusan yang efeknya akan mempengaruhi kehidupan kami untuk selama - lamanya ?!

Saya sama putus asanya dengan mereka . Hidup tidak adil ?! Saya mau lebih lama duduk disini bersama mereka , melewati hari - hari tanpa pilihan sulit , atau hanya duduk - duduk mengobrol , mengusili guru hingga perut terbahak , dan hal - hal yang dilakukan anak Senior lainnya .

Di sisi lain , jiwa saya yang matang , menggebu - gebu mendapatkan tawaran dari kehidupan . Ia terus - terusan mengingatkan saya kepada masa kecil saya . "Apa cita - cita kamu jika sudah besar nanti ?" , saya akan menjawabnya dengan lantang "Keliling dunia !" .

Jiwa saya memanggil - manggil , 'Inilah saatnya , kawan !" godanya . Dan saya pun tergoda .








Entah bagaimana caranya , seperti semua hal bersatu padu dan pada akhirnya saya menemukan 'harta' kehidupan saya . Dari seorang anak kelas 3 SMA yang pindah sekolah berkali - kali , tidak tahu apa - apa tentang sekolah di luar negri , saya menemukan Perancis .

Saya menemukannya dengan cara - cara yang tidak tertuga . Pertanyaan - pertanyaan membuat saya berusaha mencari . Bagaimana rasanya hidup di negri orang ? Bagimana rasanya meraih cita - cita yang sudah diimpikan sejak lama ? Bagaimana caranya ? Dan selangkah demi selangkah saya mulai menemukan kunci , yang menuntun saya ke pintu berikutnya , dan kunci berikutnya , dan pintu berikutnya dan seterusnya..

Pertanyaan seperti 'bagaimana saya harus menghadapi budaya disana?' , 'berapa biaya yang harus saya siapkan?' , dan lainnya , mulai hilang satu per satu . Saya hanya terus melangkah , dan melangkah lagi . Kadang - kadang di tengah langkah saya , pikiran - pikiran seperti 'sepertinya hal ini tidak mungkin .' , atau 'uang dari mana ?' , datang dan menghantam diri saya hingga saya terjatuh . Seringkali saya hilang harapan . Namun yang saya percayai , ialah saya hendak tiba di Paris tahun depan . Maka itulah yang saya pegang . Dan pikiran - pikiran itu hilang semua .

Saya akan melanjutkan sekolah saya ke Perancis..


"Saya akan ke Perancis.." kata saya di hadapan seluruh teman sekelas . Hening memenuhi kelas saat itu . Saya bisa mendengar deru udara yang keluar dari pendingin ruangan . Jiwa saya mendengar suara - suara halus , yang hanya bisa di dengar jiwa ke jiwa , 'siapa orang ini ? tak tahukah ia dengan apa yang di ucapkannya ?' .

Saya tahu setelah saat itu , beberapa orang tak menganggap serius perkataan saya . Namun bagi saya , momen itu menjadi kenangan tersendiri . Itulah saat dimana seluruh dunia mendengar cita - cita saya yang akan saya raih.....

Patientez , Paris !!

1 komentar: